Laman

Sabtu, 31 Maret 2012

Tempat Pariwisata di Jepang “日本の観光ス ポット”



- Tempat Pariwisata di Jepang -

"日本の観光ス
ポット"


BAB II DASAR TEORI/LANDASAN TEORI
  1. Jepang
Jepang (bahasa Jepang: 日本
Nippon/Nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku
dengarkan adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan.
Jepang terdiri dari 6.852 pulau[9] yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang.
Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara
monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang.
Sebagai negara maju di bidang ekonomi,[10] Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB.[11] Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika.

Bab III Pembahasan
  1. Tokyo
Tokyo (東京; Tōkyō, harafiah: ibu kota timur) adalah ibu kota
Jepang sekaligus daerah terpadat di Jepang, serta daerah metropolitan terbesar di dunia berdasarkan jumlah penduduknya (33.750.000 di perkotaan dan sekitarnya).
Sekitar 12 juta orang tinggal di Tokyo dan ratusan ribu lainnya berpulang pergi setiap hari dari daerah sekitarnya untuk bekerja dan berbisnis di Tokyo. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya dan akademis di Jepang serta tempat tinggal kaisar Jepang dan kursi pemerintahan negara, dan sekaligus merupakan pusat bisnis dan finansial utama untuk seluruh Asia Timur.
Tokyo mempunyai jauh lebih sedikit gedung pencakar langit dibandingkan dengan kota lain yang seukurannya karena peraturan konstruksi gempa buminya. Bangunan di Tokyo kebanyakan terdiri dari apartemen tingkat rendah (6 hingga 10 lantai) dan rumah keluarga yang sempit. Tokyo juga merupakan lokasi sistem transportasi massal paling kompleks di dunia, dan terkenal akan jam-jam sibuknya yang padat.
Tokyo secara harafiah berarti "ibu kota timur" dalam bahasa Jepang, arti yang berlawanan dengan ibu kota lama di barat, Kyoto, yang dinamakan "saikyo", berarti "ibu kota barat" untuk jangka waktu yang pendek pada abad ke-19. Hingga tahun 1870-an, Tokyo bernama "Edo". Ketika pusat kekaisaran berpindah dari Kyoto ke Edo, namanya pun diganti.
  1. Menara Tokyo
Menara Tokyo (東京タワー, Tokyo Tower?) adalah sebuah menara di Taman Shiba, Tokyo, Jepang. Tinggi keseluruhan 332,6 m dan merupakan bangunan menara baja tertinggi di dunia yang tegak sendiri di permukaan tanah.[1] Berdasarkan peraturan keselamatan penerbangan, menara ini dicat dengan warna oranye internasional dengan warna putih di beberapa tempat. Bangunan sekelilingnya lebih rendah, sehingga Menara Tokyo bisa dilihat dari berbagai lokasi di pusat kota.
Menara Tokyo terkenal sebagai simbol kota Tokyo dan objek wisata daripada fungsinya sebagai menara antena pemancar TV analog (UHF/VHF), TV lokal digital, dan radio FM. Selain itu, perusahaan KA East Japan Railway menggunakan menara ini untuk meletakkan antena radio sistem darurat kereta api, dan sejumlah instrumen pengukuran dipasang oleh Kantor Lingkungan Hidup Metropolitan Tokyo.
  1. Yakushima
Yakushima (屋久島?) adalah sebuah pulau di selatan Prefektur Kagoshima, Kyushu, Jepang. Letaknya sekitar 60 km barat daya Semenanjung Ōsumi, Kyushu. Pulau ini termasuk salah satu dari tiga pulau utama di Kepulauan Ōsumi (dua pulau utama lainnya adalah Tanegashima dan Kuchinoerabujima). Selat Yakushima memisahkan Yakushima dan Tanegashima.
Pulau seluas 504,88 km² ini berpenduduk sekitar 15.000 orang. Di Yakushima terdapat hutan yang sangat lebat. Di pulau ini terdapat pohon-pohon Cryptomeria (nama Jepang: sugi) yang berumur sangat tua. Pohon Cryptomeria terbesar dan tertua di Yakushima yang diberi nama Jōmon Sugi diperkirakan berumur 2.170[1] hingga 7.200 tahun.[2][3]
Hutan di Yakushima yang merupakan bekas hutan hujan iklim sedang-hangat membuat pulau ini dimasukkan UNESCO ke dalam Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1993. Kawasan yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia sekitar 21% dari luas keseluruhan pulau (107,47 km²). Tidak ada satu pun pohon yang pernah ditebang di dalam kawasan hutan inti Yakushima seluas 12,19 km².[4]. Yakushima ini adalah pulau terbasah di Jepang.[5] Dengan curah hujan sekitar 4,000 hingga 10,000 mm., Yakushima termasuk salah satu tempat di dunia yang memiliki curah hujan tertinggi. Pulau ini disebut-sebut orang sebagai pulau yang turun hujan "35 hari dalam sebulan". Meskipun demikian, Yakushima juga mengenal "musim kering" sepanjang musim gugur dan musim dingin. Hujan lebat yang turun sepanjang musim semi dan musim panas sering diikuti oleh tanah longsor. Pegunungan di Yakushima adalah satu-satunya tempat di wilayah paling selatan Jepang yang turun salju. Selama berbulan-bulan salju dapat turun, sementara suhu air laut di sekitar pulau tidak pernah berada di bawah 19 °C.
Hutan Yakusugi di Yakushima dikunjungi tidak kurang oleh 300.000 wisatawan setiap tahunnya. Hutan ini konon merupakan inspirasi bagi Hayao Miyazaki sewaktu membuat film Princess Mononoke.[6][7] Di salah satu batang pohon di Hutan Yakusugi, Mothra Leo meletakkan kepompong miliknya dalam film Rebirth of Mothra produksi tahun 1996.
  1. Teluk Tokyo
Teluk Tokyo (東京湾, Tōkyō-wan?, dahulu disebut Teluk Edo) adalah sebuah teluk di sebelah selatan wilayah Kanto di Jepang. Teluk Tokyo dikelilingi Semenanjung Boso di timur dan Semenanjung Miura di barat.
Dalam pengertian yang sempit, Teluk Tokyo adalah wilayah di sebelah utara garis lurus yang terbentuk antara Tanjung Kannon di Semenanjung Miura dan Tanjung Futtsu di Semenanjung Boso. Luas wilayah ini sekitar 922 km². Dalam pengertian yang luas, Teluk Tokyo juga meliputi Terusan Uraga. Jika menggunakan pengertian ini maka luas Teluk Tokyo adalah 1320 km².
Pelabuhan-pelabuhan Tokyo, Chiba, Kawasaki, Yokohama, dan Yokosuka semuanya terletak di Teluk Tokyo. Yokosuka merupakan pangkalan laut Angkatan Bersenjata Amerika Serikat di Jepang (United States Forces Japan) dan Pasukan Bela Diri Laut Jepang. Di pesisir barat Teluk Tokyo terdapat Kawasan Industri Keihin yang berkembang sejak Era Meiji. Setelah Perang Dunia II, kawasan ini dikembangkan lagi dengan tambahan Kawasan Industri Keiyo.
Jembatan/terowongan Tokyo-wan Aqua Line melintasi Teluk Tokyo antara Kawasaki dan Kisarazu. Selain itu ada pula layanan kapal feri antara Kurihama (di Yokosuka) dan Kanaya (di Chiba).
  1. Sungai Tone
Sungai Tone (利根川, Tonegawa?) adalah sebuah sungai di wilayah Kantō di Jepang. Panjangnya 322 kilometer (200 mi) (terpanjang kedua di Jepang setelah Shinano) dan mempunyai daerah aliran sungai seluas 16.840 km² (6.500 mil²) (terbesar di Jepang). Disebut Bando Taro (坂東太郎, Bandō Tarō?); Bandō adalah nama lain dari Kanto, dan Tarō adalah nama populer yang diberikan bagi anak paling tua).
  1. Sungai Nagara
Sungai Nagara (長良川, Nagaragawa?) adalah sungai besar di Pulau Honshu, Jepang. Dari hulu sungai di Gunung Daitake, Gujō, Prefektur Gifu pada ketinggian 1.709 di atas permukaan laut,[1] sungai ini melintasi Prefektur Gifu sebelum menyatu dengan Sungai Ibi di Prefektur Mie, dan bermuara di Teluk Ise. Sungai ini termasuk salah satu dari Tiga Sungai Kiso di Dataran Nōbi (dua sungai lainnya adalah Sungai Kiso dan Sungai Ibi). Muara sungai berbatasan dengan Prefektur Aichi dan merupakan perbatasan antara Prefektur Gifu dan Prefektur Aichi. Sungai ini dulunya disebut Sungai Sunomata, tempat terjadinya Pertempuran Sunomatagawa
1181.
Sungai Nagara dikenal sebagai tiga sungai terbersih di Jepang (dua lainnya adalah Sungai Kakita di Prefektur Shizuoka dan Sungai Shimanto di Prefektur Kochi). Pada 1895, Kementerian Lingkungan Hidup Jepang menetapkannya sebagai salah satu dari 100 Sungai Terbaik di Jepang. Aliran sungai sepanjang sekitar 1 km mulai dari Jembatan Nagara merupakan tempat mandi-mandi di sungai. Kementerian Lingkungan Hidup memasukkannya ke dalam daftar 55 Tempat Berenang Terbaik di Jepang (1998) dan 88 Tempat Berenang Terbaik di Jepang pada tahun 2001).
Sungai Nagara merupakan tujuan wisata dengan kumpulan onsen
ryokan dan hotel yang disebut Nagaragawa Onsen. Atraksi Menangkap Ikan dengan Burung Kormoran di Sungai Nagara (Nagaragawa Ukai) dapat ditonton setiap malam sepanjang musim memancing (11 Mei-15 Oktober).[2] Aliran utama sungai ini dibebaskan dari segala bendungan yang ditetapkan Undang-Undang Sungai Jepang. Hingga selesainya bendungan di muara sungai pada tahun 1994, Sungai Nagara adalah satu-satunya sungai besar di Pulau Honshu yang bebas dari bendungan.
  1. Shinjuku
Shinjuku (新宿区; -ku) adalah salah satu dari 23 distrik khusus
Tokyo, Jepang.
Shinjuku adalah pusat perniagaan dan pemerintahan sekaligus lokasi salah satu stasiun pergantian (interchange) transportasi umum terbesar di Tokyo, Stasiun Shinjuku.
Shinjuku adalah tempat di mana Kantor Pemerintah Metropolitan Tokyo, gedung tertinggi di Tokyo, berada. Shinjuku bisa dibilang adalah ibukotanya Tokyo. Selain itu ada banyak pasaraya (department store), bioskop, hotel dan bar yang terletak di sini.
Hingga 2008, Shinjuku mempunyai penduduk sejumlah kira-kira 312.418 jiwa dan kepadatan sebesar 17.140 orang per km². Luas wilayahnya adalah 18,23 km².
Daerah-daerah pentingnya adalah Ichigaya, Kabukicho, Okubo, Shinanomachi, Shinjuku ni-chome dan Takadanobaba. Universitas Waseda dan sekolah bahasa Jepang Gakuyukai yang terkenal juga terletak di sini.
Distrik ini didirikan pada 15 Maret
1947.
  1. Shibuya
Shibuya adalah salah satu distrik khusus kota Tokyo, Jepang. Distrik kota ini didirikan pada 15 Maret
1947. Pada tahun 2008, distrik kota ini mempunyai populasi sekitar 208.371 jiwa dan kepadatan penduduk 13.337,13 orang per km². Luas wilayah adalah 15.11 km².
  1. Selat Naruto
Selat Naruto (鳴門海峡, Naruto Kaikyō?) adalah selat di Jepang yang memisahkan Pulau Awaji (Awaji, Prefektur Hyogo) dengan Pulau Shikoku (Naruto, Prefektur Tokushima). Di atas Selat Naruto terbentang Jembatan Ohnaruto.
Selat Naruto memisahkan wilayah Harima Nada (bagian timur Laut Pedalaman Seto) dengan Selat Kii. Perbedaan pasang surut antara Laut Pedalaman Seto dan wilayah laut Kii yang berdekatan dengan Samudra Pasifik mengakibatkan pusaran air besar yang disebut Pusaran Air Naruto. Pusaran air ini bisa dilihat dari atas Jembatan Ohnaruto atau menggunakan kapal wisata.
  1. Sakura
Sakura (, ?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.
Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.
  1. Museum Nasional Etnologi
Museum Nasional Etnologi (国立民族学博物館, Kokuritsu Minzokugaku Hakubutsukan?) adalah salah satu dari institut riset antaruniversitas sekaligus museum di kota Suita, Prefektur Osaka, Jepang. Museum/institut ini populer dengan sebutan Minpaku. Sejak bulan April 2004, Minpaku menjadi anggota Institusi Nasional Humaniora.
Fungsinya sebagai pusat penelitian serta museum di bidang etnologi dan antropologi budaya. Letaknya di dalam Expo Memorial Park. Sekarang, di dalam kompleks museum terdapat Program Doktoral Humaniora dan Kajian Sosial dari The Graduate University for Advanced Studies.
  1. Monumen Perdamaian Hiroshima
Monumen Perdamaian Hiroshima atau dikenal sebagai Genbaku Dome (原爆ドーム?) (Atomic Bomb Dome) adalah bangunan
monumen yang terletak di pusat kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang. Monumen yang berupa sebagian gedung yang tersisa akibat ledakan bom atom merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1996. Monumen merupakan simbol harapan umat manusia untuk perdamaian dunia dan pemusnahan senjata nuklir.
  1. Kebun Binatang Asahiyama
Kebun Binatang Asahiyama (旭川市旭山動物園, Asahikawa-shi Asahiyama Dōbutsuen?, Kebun Binatang Asahiyama Kota Asahikawa) adalah kebun binatang di Asahikawa, Hokkaido, Jepang. Walaupun secara geografis kebun binatang ini letaknya paling utara di Jepang, total pengunjung per bulannya sering melebihi total pengunjung Kebun Binatang Ueno yang berada di tengah kota Tokyo. Dari tahun 1967 hingga 2009, kebun binatang ini telah dikunjungi lebih dari 30 juta orang pengunjung.[1]
Kebun binatang ini memiliki kandang dan akuarium peraga yang dibangun berdasarkan konsep "pertunjukan tingkah laku" untuk memperlihatkan tingkah laku dan cara hidup binatang yang unik. Anjing laut misalnya, berenang vertikal di dalam tangki air berbentuk silinder sesuai dengan minat mereka untuk melihat dan dilihat pengunjung. Orang utan dapat menunjukkan kemampuan mereka bergelantungan dengan kedua belah tangan sambil berjalan di atas seutas tali di ketinggian 17 meter. Setelah dibukanya Paviliun Anjing Laut pada Juni 2004, pengunjung bulan Juli 2004 meningkat hingga 185.461 orang, dan meningkat hingga 321.500 orang pengunjung pada bulan Agustus 2004. Total pengunjung per bulan untuk Juli dan Agustus 2004 menempatkan Kebun Binatang Asahiyama sebagai kebun binatang dengan pengunjung terbanyak dalam sebulan[2], dan untuk pertama kalinya mengalahkan Kebun Binatang Ueno di Tokyo. Pada tahun 2004, kebun binatang ini dikunjungi lebih dari 3 juta pengunjung, dan merupakan kebun binatang paling banyak dikunjungi di Jepang setelah Kebun Binatang Ueno (3,5 juta pengunjung).
  1. Kaldera Aira
Kaldera Aira adalah kaldera
vulkanik raksasa di selatan Kyūshū, Jepang. Kaldera ini terbentuk oleh letusan besar kira-kira 22.000 tahun yang lalu. Kota utama Kagoshima, Kagoshima dan gunung berapi Sakurajima berusia 13.000 tahun ada di kaldera.
  1. Istana Nagoya
Istana Nagoya (名古屋城, Nagoya-jō?) adalah istana yang terletak di kota Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang. Di sekeliling istana terdapat Taman Meijō. Istana ini merupakan tempat kediaman Keluarga Tokugawa-Owari selama 17 generasi. Istana Nagoya disebut-sebut sebagai salah satu dari 3 istana terbaik di Jepang yang pernah dibangun Kato Kiyomasa dan Tōdō Takatora. Dua istana lainnya adalah Istana Osaka dan Istana Kumamoto.
Di atas atap menara utama terdapat dua ekor shachi (ikan legenda berkepala harimau) dari emas murni, sehingga Istana Nagoya terkenal sebagai Istana Shachi Emas atau Istana Emas. Ikan shachi dari emas juga merupakan lambang kota Nagoya.
  1. Istana Jepang
Istana Jepang (, 城郭, shiro atau jōkaku?) adalah bangunan besar yang dibangun menggunakan kayu dan batu sebagai bahan bangunan yang utama, dan dirancang sebagai pusat pertahanan sewaktu musuh datang menyerang. Di masa perang dijadikan markas besar, tempat menyimpan dana keperluan perang, serta pusat penyimpanan perbekalan seperti makanan dan amunisi. Istana yang dianggap penting dijadikan tempat kediaman panglima perang, pusat pemerintahan dan tempat pengumpulan informasi tentang situasi perang. Sama halnya seperti kastil di Eropa, istana di Jepang umumnya dibangun di dekat jalan utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga wilayah yang dianggap strategis.
  1. Istana Hirosaki
Istana Hirosaki (弘前城, Hirosaki-jō?) adalah istana di Kota Hirosaki, Prefektur Aomori, Jepang. Istana ini dibangun pertama kali pada tahun 1611, dan merupakan istana tempat tinggal klan Tsugaru sekaligus kantor pemerintahan Domain Hirosaki. Nama lain istana ini adalah Istana Takaoka (鷹岡城 atau 高岡城, Takaoka-jō?). Istana Hirosaki masih menyisakan menara utama dan menara pengawas yang dibangun pada zaman Edo. Di Istana Hirosaki terdapat lebih dari 2.600 batang pohon sakura, dan terkenal di seluruh Jepang sebagai tempat melakukan hanami.[1]
Semasa zaman Edo, Istana Hirosaki merupakan pusat pemerintahan wilayah Tsugaru. Penguasa istana adalah klan Tsugaru yang menguasai Domain Hirosaki yang bernilai 47.000 koku. Dari tata letak bangunan istana, Istana Hirosaki tergolong hirayamajiro (dibangun di atas bukit yang berada di tengah dataran). Dilihat dari tipe istana, istana ini dibangun dengan gaya teikaku-shiki (kubu pertahanan bertingkat) yang mengandalkan rintangan alam di bagian belakang istana sebagai bagian dari pertahanan.[2] Kompleks istana terdiri dari 6 kubu pertahanan, benteng bagian dalam (honmaru) dilindungi oleh lingkaran pertahanan 2, 3, dan 4, kubu pertahanan utara, dan kubu pertahanan barat.
Ketika dibangun untuk pertama kalinya, kompleks istana menempati lokasi yang panjangnya 612 m dari barat ke timur dan 947 m dari utara ke selatan. Luas keseluruhan kompleks istana adalah 385.200 m². Istana Hirosaki sekarang ini masih menyisakan bentuk aslinya seperti keadaan istana sebelum dihapusnya feodalisme dan peran istana daerah di Jepang. Semua kubu pertahanan istana seperti benteng tanah, dinding batu, parit-parit masih dalam keadaan utuh. Bangunan yang ada di Istana Hirosaki sekarang ini terdiri dari 1 bangunan menara utama, 3 bangunan menara pengawas, dan 5 bangunan pintu gerbang. Menara utama di Istana Hirosaki termasuk salah satu dari 12 menara utama istana Jepang yang tersisa hingga saat ini, dan ditetapkan sebagai Aset Budaya Penting. Penulis Ryōtarō Shiba memuji Istana Hirosaki sebagai "salah satu dari 7 istana ternama di Jepang" dalam buku Kita no Mahoroba yang merupakan salah satu dari seri Kaidō o Yuku.
  1. Gunung Fuji
Gunung Fuji (富士山, Fuji-san?, IPA: [ɸɯʥisaɴ]) adalah gunung tertinggi di Jepang, terletak di perbatasan Prefektur
Shizuoka dan Yamanashi, di sebelah barat Tokyo. Gunung Fuji terletak dekat pesisir Pasifik di pusat Honshu. Fuji dikelilingi oleh tiga kota yaitu Gotemba (timur), Fuji-Yoshida (utara) dan Fujinomiya (barat daya). Gunung setinggi 3.776 m ini dikelilingi juga oleh lima danau yaitu Kawaguchi, Yamanaka, Sai, Motosu dan Shoji.
Gunung Fuji adalah simbol Jepang yang terkenal dan sering digambarkan dalam karya seni dan foto-foto, serta dikunjungi pendaki gunung maupun wisatawan.
Gunung Fuji diperkirakan terbentuk sekitar 10.000 tahun yang lalu. [1] Sebuah gunung berapi yang kini masih aktif walaupun memiliki kemungkinan letusan yang rendah, Fuji terakhir kali meletus pada tahun 1707. Terdapat lima danau di sekeliling Fuji, yaitu Danau Kawaguchi, Danau Yamanaka, Danau Sai, Danau Motosu dan Danau Shoji.
Sekitar 200.000 orang mendaki Gunung Fuji setiap tahunnya, 30% di antaranya orang asing. Tenggat waktu yang paling populer bagi para pendaki adalah dari 1 Juli hingga 27 Agustus. Pendakian bisa memakan waktu dari 3 hingga 7 jam sementara penurunan gunung mencapai sekitar 2 hingga 5 jam.
  1. Guguk pasir Tottori
Guguk pasir Tottori (鳥取砂丘, Tottori sakyū?) adalah guguk pasir yang terletak di tepi pantai Laut Jepang, kota Tottori, Prefektur Tottori, pulau Honshu, Jepang. Guguk pasir Tottori merupakan guguk pasir terbesar dan satu-satunya yang ada Jepang.
Guguk pasir Tottori merupakan bagian dari Taman Nasional Sanin Kaigan, melintang dari utara ke selatan sepanjang 2,4 km dan membujur dari barat ke timur sepanjang 16 km.
Guguk pasir Tottori terbentuk dari endapan sedimen batu granit asal Pegunungan Chugoku yang terbawa aliran Sungai Sendai ke Laut Jepang. Arus laut dan angin mengangkat pasir dari dasar laut ke pantai untuk kemudian diterbangkan angin membentuk perbukitan pasir. Tiupan angin secara terus menerus ke arah pantai mengubah-ubah bentuk guguk pasir Tottori.
Guguk pasir Tottori diperkirakan sudah ada sejak 100.000 tahun yang lalu, tapi wilayah guguk pasir terus berkurang akibat program penghutanan kembali yang dilakukan pemerintah Jepang di pasca Perang Dunia II. Selain itu, penghalang dari beton yang dibangun untuk melindungi daerah pantai dari tsunami berakibat pada terganggunya arus laut dan tiupan angin yang membawa pasir dari dasar laut ke pantai.
Usaha mengurangi penyusutan guguk pasir terus dilakukan pemerintah daerah karena guguk pasir merupakan objek pariwisata andalan Prefektur Tottori. Setiap tahunnya diperkirakan sekitar 2 juta wisatawan datang berkunjung ke guguk pasir Tottori. Pemerintah daerah bahkan sampai mencabuti rumput di sekitar guguk pasir dan membuang pasir ke laut dengan harapan arus laut dan angin akan membawanya ke pantai.
  1. Desa bersejarah Shirakawa-gō dan Gokayama
Desa bersejarah Shirakawa-gō dan Gokayama adalah salah satu Situs Warisan Dunia yang berada di Jepang. Situs ini terletak di lembah sungai Shokawa (Desa Shirakawa) di perbatasan Prefektur Gifu dan Prefektur Toyama di wilayah Tokai-Hokuriku, Honshu. Shirakawa-gō (白川郷, "Distrik Sungai Putih") berlokasi di Desa Shirakawa di Prefektur Gifu. Gokayama (五箇山, "Lima Gunung") terletak di wilayah yang terbagi antara Desa Kamitaira dan Desa Taira di luar wilayah kota Nanto di Prefektur Toyama.
Desa-desa ini terkenal akan rumah tradisional yaitu gasshō-zukuri (合掌造り). Model rumah Gassho-zukuri, atau "konstruksi tangan berdoa" dicirikan dengan bentuk atap rumah yang miring dan melambangkan tangan orang yang sedang berdoa. Desain rumah ini sangat kuat dan memiliki bahan atap yang unik yang menjaga kekokohan bangunannya karena desa ini akan diliputi salju yang sangat tebal pada musim dingin. Rumah desa Shirakawa-go sangat besar, dengan 3 sampai 4 tingkat di bawah atap yang sangat rendah, sehingga menjadi tempat yang cukup untuk satu keluarga besar.
  1. Danau Yamanaka
Danau Yamanaka (山中湖, Yamanaka-ko?) adalah danau yang terletak di kaki Gunung Fuji, Prefektur Yamanashi, Jepang. Di antara kelima danau yang terletak di kaki Gunung Fuji, danau ini merupakan danau yang terluas, sekaligus danau terluas nomor 3 di Jepang. Selain itu, danau ini lokasinya lebih tinggi dibandingkan 4 danau lainnya yang terletak di kaki Gunung Fuji, tapi yang paling dangkal. Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu.
Di tahun 1956, sekelompok anak SD yang sedang belajar di alam menemukan sekelompok tumbuhan air Marimo (Fuji Marimo) di danau ini.
  1. Danau Kawaguchi
Danau Kawaguchi (河口湖, Kawaguchi-ko?) adalah danau yang terletak di kaki Gunung Fuji, Prefektur Yamanashi, Jepang. Danau ini merupakan bagian dari Taman Nasional Fuji-Hakone-Izu.
Di antara kelima danau di kaki Gunung Fuji, danau ini memiliki panjang tepian yang paling panjang, tapi lokasinya paling mudah dicapai dan paling rendah dibandingkan 4 danau lainnya. Di antara kelima danau di kaki Gunung Fuji, danau ini merupakan danau terluas nomor 2 setelah Danau Yamanaka.
Di tengah-tengah danau terdapat pulau Unoshima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar