Laman

Sabtu, 31 Maret 2012

Puisi Patah Hati


Siapa yang tak pernah mengalami patah hati?
Coba tanyakan pada setiap orang yang pernah jatuh cinta. Pasti mereka menjawab, "Ya. Aku pernah patah hati."
Tidak semua orang bisa mengekspresikan rasa sakit yang dideritanya karena tidak semua orang bisa berbagi tentang rasa sakitnya. Jatuh cinta atau patah hati adalah buah dari romatika kehidupan manusia. Jika masih memiliki hati, setiap orang pasti merasakan apa yang dinanamakan cinta dan rasa sakitnya.
Jika kita sedikit lebih peka dan ingin berbagi empati dengan orang lain, tidak ada salahnya mengekspresikan rasa sakit kita lewat sebuah tulisan. Tulisan itu bisa berupa buku diary, cerpen, atau menulis puisi.
Ketika menulis tentang rasa sakit kita, menurut para psikolog, hal ini akan membantu mempercepat penyembuhan dari rasa sakit yang berkepanjangan. Kenapa?
Karena dalam setiap kata yang tuliskan ada emosi yang kita ekspresikan. Banyak orang yang mengekspresikan rasa sakitnya pada hal-hal negatif, seperti mabuk-mabukan atau marah-marah pada orang lain.
Hal ini tentu mempunyai efek jelek pada orang lain atau lingkungan sosial tempat kita tinggal. Namun, lain halnya ketika kita mengekspresikan rasa sakit lewat sebuah puisi.
Puisi ibaratnya lebih dari seorang sahabat yang sangat mengerti kita. Kadang, ketika curhat pada sahabat, kita hanya butuh didengarkan bukan untuk dikomentari. Sebaliknya, sahabat kita selalu memberi solusi agar kita menjadi lebih baik lagi.
Solusi tersebut kadang bertentangan dengan ideologi kita, kadang melaksanankannya, atau kadang tidak sama sekali. Sesungguhnya, diri kita hanya bisa diperbaiki dari dalam hati kita.
Dengan menulis puisi, kita sudah mengutarakan apa yang kita rasakan lewat kata-kata. Puisi yang kita tulis tidak akan memberi komentar apa-apa tentang sakit yang kita rasakan.
Dengan puisi, kita akan lebih merenung tentang diri kita, tentang kesalahan kita, dan tentang apa yang seharusnya kita lakukan untuk perbaikan kedapannya. Dengan puisi aku bernyanyi, dengan puisi aku berdoa, dengan puisi aku berbagi.
Seperti yang dilakukan penyair besar kita, Kahlil Gibran, yang puisi-puisinya menggugah, memberi insipirasi, dan menyembuhkan banyak orang dari rasa sakitnya. Satu lagi kehebatan puisi bahwa ternyata puisi bisa menjadi obat.
Berikut ini merupakan contoh puisi patah hati dari kumpulan puisi patah hati Kahlil Gibran.
Sayap-sayap Patah 
Wahai langit....
Tanyakan pada-Nya Mengapa Dia menciptakan sekeping hati ini....
Begitu rapuh dan mudah terluka....
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta Begitu kuat dan kokoh....
Saat berselimut cinta dan asa....
Mengapa Dia menciptakan rasa sayang dan rindu di dalam hati ini....
Mengisi kekosongan di dalamnya Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih Menimbulkan segudang tanya....
Menghimpun berjuta asa....
Memberikan semangat juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira....
Mengapa Dia menciptakan kegelisahan dalam jiwa....
Menghimpit bayangan.... Menyesakkan dada....
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa....

Wahai ilalang....
Pernahkan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini ?
Mengapa kau hanya diam....
Katakan padaku.... Sebuah kata yang bisa meredam gejolak jiwa ini....
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini....
Sebagai pengobat rasa sakit yang tak terkendali....
Desiran angin membuat berisik dirimu....
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku....
Aku tak tahu apa maksudmu.... Hanya menduga....
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana....
Menunggumu dengan setia.... Menghargai apa arti cinta....
Hati terjatuh dan terluka.... Merobek malam menoreh seribu duka....
Kukepakkan sayap-sayap patahku.... Mengikuti hembusan angin yang berlalu....
Menancapkan rindu.... Di sudut hati yang beku....
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin.... Berserakan.... Sebelum
hilang diterpa angin.... Sambil terduduk lemah Ku coba kembali mengais sisa hati....
Bercampur baur dengan debu....
Ingin ku rengkuh.... Ku gapai kepingan di sudut hati....
Hanya bayangan yang ku dapat ....
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya ....
Tak sanggup kukepakkan kembali sayap ini....
Ia telah patah.... Tertusuk duri yang tajam....
Hanya bisa meratap.... Meringis....
Mencoba menggapai sebuah pegangan....
Kahlil Gibran
Puisi Sayap-sayap Patah Kahlil Gibran tersebut mengekspresikan betapa besar cinta penyair pada kekasihnya.
Jadi, mulailah menulis puisi, mulailah berbagi, siapa tahu puisi Anda menjadi sumber inspirasi.


“Kini bertahun tahun telah lewat dan semua keindahan menjadi kenangan yang menyakitkan menghantui pergantian hari hariku, laksana sayap sayap gaib berterbangan mengitariku. Terus menerus. Ia mengibaskan angin kesedihan ke dalam hatiku dan membuat pelupuk mataku tergenang airmata. Selma yang cantik, kekasihku, kini telah tiada, dan tak ada lagi kenangan yang tersisa selain hati yang patah dan sebuah makam yang dikelilingi pohon pinus.”

“Jangan lagi bicara tentang kebahagiaan kepadaku, sebab kenangan kebahagiaan itu hanya akan membuatku menderita. Jangan sebut sebut lagi kedamaian kepadaku, karena baying baying kedamaian itu hanya akan membuatku takut.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar